Saat Duka Driver Ojol, Melatih Kesabaran 1

Testimoni Mosehat Batu Empedu

Jakarta - Saat Duka Driver Ojol, Melatih Kesabaran 1

Punya Profesi sebagai Driver Ojek Online benar benar tempat melatih kesabaran tingkat tinggi. Berikut 

1. Masuk mall atau gedung perkantoran baik untuk mengambil kiriman Express atau Food, jaket harus dibuka. Padahal pengunjung lain pakai jaket gak ada masalah.

-- Apa bedanya jaket Ojol dengan jaket yang dipakai se-hari hari? Belajar sabar saat mendapat perlakuan yang berbeda.

2. Penumpang kesiangan, jalur macet tapi 'ngotot" minta kebut kendaraan agar gak terlambat masuk kerja.

Yang kesiangan customer, yang "digalakin" si driver Belajar sabar mendengar nada nada galak customer.

3. Pick up order Food. Karena banyak pemesan plus harus dimasak dulu terpaksa menunggu. Nun diseberang sana lewat chat di aplikasi sang customer ngomel2, "lama banget sih? Kalau gak bisa cepat cancell aja".

Customer dengan berbagai alasan gak mau cancell. Jika driver yang cancel bisa dapat punishment berupa penangguhan dapet order selanjutnya. Belajar sabar menghadapi orang yang malas masak. 

4. (kejadian pagi ini) Dapat order Express. Sampai lokasi ditelpon dan di chat oleh customer untuk memastikan bahwa saya sudah sampai dilokasi pengambilan barang. Menunggu 10 menit, belum muncul. Padahal dalam aturan untuk Express masa tunggu 5 menit, untuk penumpang 10 menit. Sudah berjalan hampir 30 menit, belum muncul juga. Chat di aplikasi hanya di read, gak dibalas Menit ke 35 coba telpon customer. Apa jawabannya?

"Pak, gak jadi ngirim. Adik saya sendiri yang mau antar" jawaban customer.

"Yaa sudah, kakau gitu bapak cancel aja yaa?, jawab saya (jujur, dlm hati kesal karena sdh menunggu lebih dari 30 menit)

"Pak, saya gak bisa cancel. Bapak aja yang cancel", jawabnya lagi

Sebagai driver jadi serba salah. Gak dicancel jadi gimana? Wong gak jadi ngirim? Tapi klo dicancel, biasanya driver bisa kena punishment. Karena sudah mulai gerah, panas mulai menyengat, si customer tenang tenang saja diseberang sana, akhirnya terpaksa cancel sendiri.

Setelah cancell sesuai aturan kode etik, akhirnya lanjut jalan. Benar saja, 3 jam pasca meng-cancel order, aplikasi senyap. Karena badan juga mulai gak karuan rasanya karena sistem "7 hari seminggu, 30 hari sebulan" selesai shalat Dzuhur akhirnya saya memutuskan pulang. Belajar sabar menghadapi orang yang merasa hanya keputusan dia yang berlaku

Ada diantara teman teman mengalami hal diatas atau hal lain yang benar benar bisa menjadi tempat melatih kesabaran?

Silakan berbagi cerita Tapi jangan lupa, tetap sabaaaar......

Semoga di platform ini gak ada yang masuk katagori customer seperti diatas yaa? Malah kalau bisa rajin rajin ngasih Tips ke kang ojol atau kurir pengantar paket. 

Selamat hari Selasa...... Tetap semangat

Barnel Tito 

Yayasan Al Amanah - TPQ & Santunan

Yatim I Founder di Old Jobseeker Indonesia I Jobseeker | Exp @ Building Management Officer

Old Jobseeker Indonesia Universitas Borobudur


Next Post Previous Post