AfterOil Ketika Tidak Ada Lagi Minyak Bumi
AfterOil: Ketika Tidak Ada Lagi Minyak Bumi ~ Orang-orang yang berbaris mendorong bajaj adalah
pemandangan yang paling umum nampakdi
jalan-jalan Sri Lanka hari-hari ini. Tinggal satu dua
bajaj yang berani jalan, karena kalau kehabisan bahan
bakar di tengah jalan masih bisa didorong. Bajaj-baja
tersebut didorong ke pom bensin terdekat dan
menambah panjang antrian dengan bajaj-bajaj lain
yang sudah menunggu berhari-hari di sana entah
kapan bajaj-bajaj ini akan dapat berjalan kembali
karena bahan bakar negeri itu sudah benar-benar
habis.
Inilah zaman yang sejak beberapa tahun lalu sudah
kami kaji - zaman ketika minyak bumi habis di suatu
negeri, zaman yang kami sebut AfterOil. Hanya dalam
kajian kami selama ini luput memperhitungkan faktor
pandemi dan perang Ukraina, sehingga kami duga
zaman itu hanya akan di alami negeri-negeri di dunia
di kisaran tahun 2030-an. Kasus Sri Lanka
menyadarkan kita bahwa zaman itu ternyata bisa
datang jauh lebih cepat oleh faktor yang tidak bisa
kita duga sebelumnya.
Namun alhamdulillah litbang kami sebenarnya sudah
siap dengan produk yang dipersiapkan untuk
menghadapi zaman AfterOil ini, yaitu bahan bakar
yang diproduksi dengan tidak melibatkan minyak
bumi sama sekali. Bisa diproduksi dari minyak nabati
apapun, hasilnya adalah rantai bio-hydrocarbon lurus
alkanes dengan berbagai panjang rantai C yang
sesuai untuk kelompok biogasoline, biojet, green
diesel bahkan juga LPG. Secara umum bahan bakar
dari minyak nabati yang telah dirubah menjadi alkanes
yang berkarakter sama persis dengan bahan bakar
dari minyak bumi ini disebut Drop-in Biofuels.
Hanya saja minyak nabati supply-nya juga terbatas,
maka yang kami kembangkan berikutnya adalah yang
berasal dari biomassa apapun, bisa berupa limbah
pertanian, limbah hutan dan bahkan sampah
perkotaan. Karena umumnya terdiri dari apa yang
disebut lignocellulose, terdiri dari lignin, hemicellulose
dan cellulose - maka rantai hydrocarbon yang
dihasilkannya tidak semuanya lurus.
Selain yang lurus (alkanes), ada yang bercabang
(iso-alkanes), ada yang meilngkar (cyclo-alkanes) dan
ada yang segi enam (aromatic). Semuanya
merupakan bahan bakar yang sangat baik. Bahkan
kombinasi dari empat komponen tersebutlah yang
selama ini digunakan untuk bahan bakar pesawat.
Tinggal dipilih panjang rantai yang sesuai dengan titik didih masing-masing, kita akan dapat bahan bakar yang sesuai dengan kelompok bensin, diesel maupun avtur. Bahan bakar baru inilah yang kami sebut BioLite - bahan bakar yang paling fit untuk antisipasi era AfterOil.
lbarat pepatah sedia payung sebelum hujan, kita bisa
siapkan BioLite ini dari sekarang, sehingga kita punya
pilihan jauh sebelum era AfterOil itu datang. Karena
bila dia benar-benar datang, semewah apapun mobil
Anda saat itu - hanya akan mangkrak di garasi karena
tidak bisa jalan. Yang bisa jalan hanya bajaj-bajaj yang
itupun berjalan karena didorong oleh pengemudinya,
bukan berjalan dengan mesinnya.
Sumber image dan artikel
# pngtree.com
# LinkedIn Muhaimin Iqbal - Chairman at New Energy Asia
https://bit.ly/3nWda2p