Obat Diabetes Alami MOSEHAT
Salam berbagi ilmu terus tanpa tapi tanpa nanti, teruslah menulis agar google dipenuhi konten positif. Kali ini saya berbagi elmu mengenal Obat Mosehat untuk Penyakit Diabetes, tentunya diawali dengan memahami penyakit Diabetes, mulai dari Faktor penyebab, Jenis Gejala dan diakhiri dengan ulasan Terapi Obat Herbal Mosehat dengan kandungan ekstrak Daun Kelor ditambah Propolis madu menjadi formula terbaik sebagai Obat Diabetes.
Pengertian Diabetes Melitus
Dalam ilmu kedokteran lebih dikenal dengan Diabetes Melitus DM kerna seperti dijelaskan dalam istilah latin (bahasa Yunani: διαβαίνειν, diabaínein, tembus atau pancuran air) (bahasa Latin: mellitus, rasa manis) dikenal di Indonesia dengan istilah penyakit kencing manis adalah kelainan metabolik karena disebabkan oleh banyak faktor pemicu, seperti kurangnya insulin atau ketidakmampuan tubuh manusia untuk memanfaatkan insulin (Insulin resistance), dengan simtoma berupa hiperglikemia kronis dan gangguan metabolisme protein lemak dan karbohidrat.
Penyakit Diabetes mellitus atau kencing manis adalah suatu penyakit kronis di mana kadar gula darah (glukosa) di dalam tubuh terlampau tinggi dan berada di atas normal. Tingginya kadar gula darah dapat terjadi akibat kekurangan hormon insulin atau hormon insulin sudah cukup namun tubuh tidak dapat menggunakannya secara optimal (resistensi insulin). Kedua hal tersebut dapat terjadi secara tunggal atau kombinasi.
Glukosa sendiri berasal dari sumber makanan yang dikonsumsi lalu diolah tubuh dan menjadi sumber energi utama bagi sel tubuh manusia. Kadar gula darah sendiri dikendalikan oleh hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas. Pankreas melepaskan insulin ini ke dalam aliran darah dan membantu glukosa (zat gula) dari makanan masuk ke dalam sel-sel seluruh tubuh.
Tetapi jika tubuh tidak membuat cukup insulin atau insulin tidak bekerja dengan baik dapat menyebabkan glukosa tidak bisa masuk ke dalam sel dan membuat glukosa menumpuk dalam darah. Hal ini yang membuat kadar gula dalam darah menjadi tinggi dan menyebabkan terjadinya penyakit diabetes melitus.
Kadar glukosa darah yang tinggi dapat menimbulkan gangguan pada organ tubuh, termasuk merusak pembuluh darah kecil di organ ginjal, jantung, mata, ataupun sistem saraf. Kika tidak ditangani dengan baik pada akhirnya dapat menyebabkan terjadinya komplikasi penyakit seperti jantung, stroke, penyakit ginjal, kebutaan, dan kerusakan saraf pada saraf. Pada wanita, diabetes juga dapat menyebabkan masalah selama kehamilan dan membuatnya lebih rentan dalam proses persalinan.
Jenis Utama diabetes mellitus
umumnya terbagi 3 jenis utama diabetes mellitus, yakni
1. diabetes tipe 1
2. diabetes. tipe 2
3. diabetes gestasional
Diabetes mellitus tipe 1
Diabetes mellitus tipe 1 sering disebut diabetes mellitus tergantung insulin. Diabetes tipe ini terjadi karena sistem imun tubuh menyerang sel beta pankreas yang berperan untuk menghasilkan hormon insulin dan lebih dari 90% mengalami kerusakan permanen. Diabetes tipe 1 ini biasanya muncul bukan karena pengaruh gaya hidup, tetapi sering didiagnosis terjadi pada anak-anak dan dewasa muda, dengan kondisi yang bertahan seumur hidup.
Pada diabetes mellitus tipe 1, tubuh tidak memproduksi insulin sehingga membutuhkan tambahan insulin dari luar setiap hari (suntik insulin). Pengobatan untuk diabetes melitus tipe 1 meliputi suntikan insulin atau menggunakan pompa insulin, mengonsumsi makanan sehat, melakukan aktivitas fisik secara teratur, dan mengendalikan tekanan darah dan kadar kolesterol.
Diabetes mellitus tipe 2 ini disebut juga diabetes melitus tidak tergantung insulin. Diabetes melitus jenis ini merupakan jenis yang paling banyak terjadi, hampir 9 dari 10 penderita diabetes adalah diabetes tipe 2. Seseorang bisa menderita diabetes tipe 2 pada usia berapa pun, bahkan pada masa kanak-kanak.
Pada diabetes tipe 2, tubuh masih dapat memproduksi insulin tetapi insulin gagal melakukan tugasnya, sehingga glukosa tidak masuk ke dalam sel. Perawatan diabetes tipe 2 termasuk minum obat anti diabetes, mengonsumsi menu makanan sehat, melakukan aktivitas fisik secara teratur, mengonsumsi aspirin setiap hari (bagi kebanyakan orang), dan mengendalikan tekanan darah dan kadar kolesterol.
Pada penderita diabetes tipe 2, tubuh memproduksi insulin dengan jumlah makin sedikit secara periodik, oleh karena itu dilakukan peningkatan dosis obat atau mulai menggunakan insulin untuk menjaga diabetes agar tetap terkontrol dengan baik.
Kenali Diabetes Gestational
Diabetes gestational merupakan kondisi yang terjadi pada beberapa kasus kehamilan, yakni sekitar 1 dari 20 kasus kehamilan. Selama kehamilan, tubuh memproduksi insulin ekstra yang dihasilkan hormon agar melakukan tugasnya dengan baik.
Namun beberapa wanita gagal memproduksi insulin ekstra, sehingga mereka mendapatkan diabetes gestational. Diabetes Gestasional biasanya hilang bila kehamilan sudah berakhir. Namun wanita yang menderita diabetes gestational sangat mungkin untuk berkembang menjadi diabetes melitus tipe 2 di kemudian hari
Gejala Penyakit diabetes
Gejala kadar glukosa darah tinggi, meliputi rasa haus yang meningkat (polidipsia), peningkatan buang air kecil (poliuria), penglihatan kabur, mudah mengantuk, mual, menurunnya daya tahan tubuh, dan meningkatnya rasa lapar (polifagia).
Ketika kadar glukosa darah naik di atas 160-180 mg/dL, glukosa akan bocor hingga ke urin karena ginjal tidak sanggup menyaringnya. Ketika kadar glukosa dalam urine meningkat bahkan lebih tinggi, ginjal akan mengeluarkan air tambahan untuk mengencerkan glukosa yang berlebihan tersebut. Hal inilah yang membuat penderita diabetes melitus sering buang air kecil dalam jumlah besar (poliuria).
Mudah haus
Terlalu banyak buang air kecil akan menciptakan haus yang abnormal (polidipsia) karena kalori yang berlebihan hilang dalam urin, berat badan akan menurun. Untuk mengimbanginya, maka pasien dengan diabetes melitus akan sering merasa lapar berlebihan (polifagia).
Seseorang yang mengalami trias gejala poliuria, polifagia, dan polidipsia sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan apakah dirinya mengalami diabetes mellitus atau tidak.
Biasanya Pasien berusia 17 tahun dengan riwayat keluarga memiliki penyakit diabetes mellitus juga disarankan memeriksakan diri ke dokter untuk melakukan skrining diabetes. Pasien berusia 40 tahun ke atas juga disarankan untuk melakukan skrining diabetes melitus.
Penyebab diabetes melitus
Penyebab diabetes melitus tipe 1
Penyebab pasti diabetes mellitus tipe 1 belum diketahui, tetapi dapat dipengaruhi juga oleh peran sistem daya tahan tubuh (sistem imun). Sistem kekebalan tubuh yang seharusnya berfungsi melawan bakteri atau virus berbahaya malah menyerang dan menghancurkan sel-sel yang memproduksi insulin di pankreas. Hal ini membuat tubuh memiliki sedikit atau bahkan tanpa insulin, akibatnya gula menumpuk di aliran darah.
Diabetes tipe 1 diduga disebabkan oleh kombinasi kerentanan genetik dan faktor lingkungan, meskipun penelitian akan faktor-faktor tersebut masih belum jelas.
Penyebab diabetes melitus tipe 2
Pada diabetes melitus tipe 2, sel-sel tubuh mengalami resistensi terhadap aksi insulin sehingga pankreas tidak dapat membuat insulin yang cukup untuk mengatasi resistensi ini. Beberapa penyebab diabetes melitus tipe 2:
Usia - yang lebih tua dari 45 tahun
Kegemukan atau obesitas
Riwayat keluarga - memiliki ibu, ayah, kakak, atau adik dengan diabetes melitus
Ras / etnis tertentu
Memiliki bayi dengan berat lahir lebih dari 4.000 gram
Mengalami diabetes selama kehamilan (gestational diabetes)
Tekanan darah tinggi - 140/90 mmHg atau lebih tinggi. Kedua angka ini penting. Jika salah satu atau kedua angka tinggi, berarti tekanan darah tinggi
Kolesterol tinggi - kolesterol total lebih dari 240 mg/dL
Kurang aktivitas fisik - berolahraga kurang dari 3 kali seminggu
Kadar gula darah yang tinggi pada pemeriksaan sebelumnya
Memiliki kondisi kesehatan lain yang terkait insulin, seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS)
Memiliki riwayat penyakit jantung atau stroke
Setelah mengetahui beberapa penyebab yang memungkinkan seseorang mengidap diabetes mellitus, maka memperbaiki gaya hidup dan pola makan sangat dianjurkan. Hal ini untuk membantu menjaga kondisi kesehatan serta mengurangi gejala dan keparahan kondisi diabetes yang dialami.
Penyebab diabetes gestasional
Selama kehamilan, plasenta menghasilkan hormon untuk mempertahankan kehamilan. Hormon-hormon ini membuat sel-sel menjadi lebih tahan (resisten) terhadap insulin. Biasanya, pankreas akan merespons dengan memproduksi cukup insulin tambahan untuk mengatasi resistensi ini.
Tetapi terkadang pankreas tidak dapat melakukannya. Ketika hal ini terjadi, maka jumlah glukosa yang bisa masuk ke sel-sel tubuh menjadi terlalu sedikit dan kebanyakan yang tinggal di darah sehingga mengakibatkan terjadinya diabetes gestasional.
Diagnosis diabetes melitus
Untuk memastikan diabetes melitus perlu dilakukan anamnesis (tanya jawab) secara detail pada pasien terkait keluhan yang dialami, riwayat penyakit diri dan keluarga, riwayat penyakit dahulu yang pernah dialami hingga riwayat kebiasaan sehari–hari. Selain itu perlu dilakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui adanya gangguan fisik yang dialami meskipun pada beberapa pasien hal ini tidak ditemukan.
Selain anamnesis dan pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang sangat penting untuk menegakkan diagnosis. Beberapa pemeriksaan penunjang yang bisa dilakukan, antara lain:
1. Pemeriksaan kadar gula darah sewaktu (GDS)
2. Pemeriksaan kadar gula darah puasa (GDP)
3. Pemeriksaan kadar gula darah 2 jam post prandial (GDPP)
pemeriksaan kadar HbA1C
Pengobatan diabetes melitus
Pengobatan sederhana di Rumah
Untuk mengatasi diabetes melitus perlu dilakukan terapi non farmakologi berupa pengaturan diet dan juga peningkatan aktivitas fisik. Diet yang bisa dilakukan adalah pembatasan makanan tinggi karbohidrat terutama karbohidrat sederhana seperti gula, coklat, roti, serta membatasi makanan tinggi kolesterol seperti santan, gorengan, jeroan, maupun telur puyuh.
Sementara itu, makanan yang perlu ditingkatkan adalah makanan tinggi serat seperti sayur dan buah terutama apel. Namun beberapa buah yang tinggi gula dan lemak juga sebaiknya dibatasi seperti mangga, pisang dan durian. Peningkatan aktivitas fisik terutama dengan olahraga teratur sangat disarankan misalnya berenang, jalan cepat, dan bersepeda. Olahraga sebaiknya dilakukan teratur 30-45 menit tiap sesinya sebanyak 3-5 kali setiap minggu.
Pengobatan di rumah sakit
Untuk saat ini, satu-satunya cara pengobatan diabetes mellitus tipe 1 adalah dengan menggunakan suntik insulin. Terdapat beberapa jenis insulin, yaitu: insulin kerja panjang yang dapat bertahan satu hari, insulin kerja singkat yang bekerja 30-60 menit dan bertahan maksimal 8 jam, dan insulin kerja cepat bekerja 5-15 menit dan dipertahankan hingga 4-6 jam. Biasanya jenis-jenis insulin itu digunakan secara kombinasi.
Insulin diberikan dengan cara injeksi (suntikan) dan dapat dilakukan dengan dua cara. Yang pertama dengan menggunakan jarum dan alat suntik atau pena. Kedua, dengan menggunakan pompa insulin. Dokter dan perawat akan membantu dan mengajari untuk menggunakan alat-alat ini dengan baik sehingga nantinya bisa melakukan pengobatan secara mandiri.
Dibandingkan alat suntik jarum, pompa insulin sangat mudah digunakan, namun harganya relatif mahal. Alat ini biasanya lebih diutamakan untuk penderita yang sering mengalami hipoglikemia, suatu kondisi di mana kadar gula darah turun terlalu rendah.
Alternatif lain pengobatan diabetes melitus tipe 1 adalah transplantasi sel-sel pankreas yang memproduksi insulin (sel islet). Namun karena resikonya yang cukup tinggi, banyak penderita diabetes tidak menempuh cara ini.
Pengobatan diabetes melitus secara Alami adalah yag terbaik baca di penutup artikel ini bahwa ada obat mujarab OBAT diabetes MOSEHAT solusi terbaik untuk mengobati penyakit Diabetes dan penyakit lain yang telah banyak testimoni pengguna obat MOSEHAT. Untuk lebih jelasnya mengetahui kandungan obat herbal Mosehat akan dibahas diakhir paragraf tulisan ini.
Yang biasa dilakukan oleh penderita diabetes adalah dengan Terapi Insulin. Penderita diabetes yang menggunakan obat-obatan yang diberikan secara oral, kadang-kadang membutuhkan terapi tambahan berupa suntikan insulin. Jenis dan cara pemakaian suntikan insulin untuk penderita diabetes melitus tipe 2 sama dengan yang digunakan untuk penderita diabetes melitus tipe 1 yang sudah dijelaskan di atas.
Penyakit diabetes melitus adalah suatu penyakit yang harus mendapatkan penanganan serius. Penanganan yang tepat sejak tanda-tanda awal muncul, akan mencegah penyakit ini semakin memburuk dan menimbulkan komplikasi.
Komplikasi penyakit diabetes melitus
Penyakit Diabetes melitus yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan berbagai komplikasi penyakit kronis. Berikut adalah beberapa komplikasi yang bisa terjadi akibat diabetes:
2. Kerusakan pada mata (Retinopati)
Kadar gula darah yang tinggi bisa menyebabkan pembuluh darah pada retina tersumbat, bocor atau munculnya pembuluh darah baru sehingga menghalangi cahaya sampai ke retina. Jika tidak segera ditangani bisa menyebabkan kebutaan.
Oleh karena itu, bagi orang-orang yang memiliki faktor resiko tinggi menderita penyakit diabetes disarankan untuk memeriksakan mata secara rutin. Hal ini dilakukan agar resiko terkena retinopati diabetik dapat terdeteksi secara dini, sehingga penanganan dapat segera dilakukan.
3. Penyakit pada ginjal (Nefropati)
Sama seperti organ lainnya, kadar gula darah yang tinggi dapat merusak proses penyaringan di organ ginjal. Apabila tidak diwaspadai dan ditangani secara serius bisa menyebabkan gagal ginjal.
5. Risiko pada wanita hamil dan bayi
Jika tidak ditangani dengan baik, diabetes melitus bisa membahayakan kesehatan ibu dan janinnya. Berat bayi diatas normal di atas 4 kg (giant baby), penyakit jantung bawaan, kelainan sistem saraf pusat, dan cacat otot rangka adalah beberapa bahaya yang bisa dialami bayi jika penanganan penyakit ini tidak dilakukan dengan baik. Sindrom gangguan pernafasan, hyperbilirubinemia, hipoglikemia (gula darah rendah), diabetes melitus tipe 2, bahkan kematian bayi dalam kandungan juga bisa terjadi.
7. Berakibat Depresi Gangguan Pikiran
Penderita diabetes mellitus tipe 2 umumnya memiliki kecenderungan mengalami gejala depresi. Belum dapat diketahui apa yang menjadi penyebab kondisi iini terjadi, tetapi mungkin disebabkan oleh faktor psikologi karena efek metabolik yang terjadi dapat mempengaruhi fungsi otak. Hal ini juga bisa disebabkan karena pola makan yang buruk serta pengaruh pengobatan.
Pecegahan terbaik Penyakit diabetes
Untuk kondisi diabetes mellitus tipe 1 tidak bisa dicegah. Namun untuk diabetes melitus tipe 2 dapat dicegah dengan cara:
# Menjaga pola hidup sehat berupa mengurangi makanan tinggi karbohidrat dan lemak
# Meningkatkan asupan makanan tinggi serat
# Meningkatkan aktivitas fisik dengan bberolahraga teratur 30–45 menit sehari sebanyak 3-5 kali per minggu
# Menurunkan berat badan berlebih
Obat Alami Diabetes MOSEHAT
Bahan alami Mujarab manjur sesuai penelitian para ahli yang memegang peranan paling penting adalah ekstrak Daun kelor mosehat. ekstrak Daun kelor mosehat yang sangat membantu menurunkan kadar gula dan membantu pankreas bekerja dengan baik, juga melapisi usus agar tidak menyerap glukosa dari makanan, Ekstrak Daun kelor dari mosehat menghilangkan segala efek samping dari diabetes dengan cepat, seperti lemas, kaki sakit, luka tidak sembuh, dan lain-lain, dan formula mosehat mengembalikan kebugaran, mengembalikan kerja organ tubuh secara alami, dan mempertahankan kesehatan tubuh.
Komposisi Alami Obat MOSEHAT : Ekstrak Moringa Oleifera (Ekstrak Daun Kelor), Ekstrak Nigella Sativa (Habbatussauda), Ekstrak Propolis. Mosehat adalah formulasi jamu tetes modern yang secara higienis tetap alami kerna menggunakan teknologi terbaik menjadi solusi keluhan kesehatan warga Indonesia.
Pengertian Diabetes Melitus
Dalam ilmu kedokteran lebih dikenal dengan Diabetes Melitus DM kerna seperti dijelaskan dalam istilah latin (bahasa Yunani: διαβαίνειν, diabaínein, tembus atau pancuran air) (bahasa Latin: mellitus, rasa manis) dikenal di Indonesia dengan istilah penyakit kencing manis adalah kelainan metabolik karena disebabkan oleh banyak faktor pemicu, seperti kurangnya insulin atau ketidakmampuan tubuh manusia untuk memanfaatkan insulin (Insulin resistance), dengan simtoma berupa hiperglikemia kronis dan gangguan metabolisme protein lemak dan karbohidrat.
Penyakit Diabetes mellitus atau kencing manis adalah suatu penyakit kronis di mana kadar gula darah (glukosa) di dalam tubuh terlampau tinggi dan berada di atas normal. Tingginya kadar gula darah dapat terjadi akibat kekurangan hormon insulin atau hormon insulin sudah cukup namun tubuh tidak dapat menggunakannya secara optimal (resistensi insulin). Kedua hal tersebut dapat terjadi secara tunggal atau kombinasi.
Glukosa sendiri berasal dari sumber makanan yang dikonsumsi lalu diolah tubuh dan menjadi sumber energi utama bagi sel tubuh manusia. Kadar gula darah sendiri dikendalikan oleh hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas. Pankreas melepaskan insulin ini ke dalam aliran darah dan membantu glukosa (zat gula) dari makanan masuk ke dalam sel-sel seluruh tubuh.
Tetapi jika tubuh tidak membuat cukup insulin atau insulin tidak bekerja dengan baik dapat menyebabkan glukosa tidak bisa masuk ke dalam sel dan membuat glukosa menumpuk dalam darah. Hal ini yang membuat kadar gula dalam darah menjadi tinggi dan menyebabkan terjadinya penyakit diabetes melitus.
Kadar glukosa darah yang tinggi dapat menimbulkan gangguan pada organ tubuh, termasuk merusak pembuluh darah kecil di organ ginjal, jantung, mata, ataupun sistem saraf. Kika tidak ditangani dengan baik pada akhirnya dapat menyebabkan terjadinya komplikasi penyakit seperti jantung, stroke, penyakit ginjal, kebutaan, dan kerusakan saraf pada saraf. Pada wanita, diabetes juga dapat menyebabkan masalah selama kehamilan dan membuatnya lebih rentan dalam proses persalinan.
Jenis Utama diabetes mellitus
umumnya terbagi 3 jenis utama diabetes mellitus, yakni
1. diabetes tipe 1
2. diabetes. tipe 2
3. diabetes gestasional
Diabetes mellitus tipe 1
Diabetes mellitus tipe 1 sering disebut diabetes mellitus tergantung insulin. Diabetes tipe ini terjadi karena sistem imun tubuh menyerang sel beta pankreas yang berperan untuk menghasilkan hormon insulin dan lebih dari 90% mengalami kerusakan permanen. Diabetes tipe 1 ini biasanya muncul bukan karena pengaruh gaya hidup, tetapi sering didiagnosis terjadi pada anak-anak dan dewasa muda, dengan kondisi yang bertahan seumur hidup.
Pada diabetes mellitus tipe 1, tubuh tidak memproduksi insulin sehingga membutuhkan tambahan insulin dari luar setiap hari (suntik insulin). Pengobatan untuk diabetes melitus tipe 1 meliputi suntikan insulin atau menggunakan pompa insulin, mengonsumsi makanan sehat, melakukan aktivitas fisik secara teratur, dan mengendalikan tekanan darah dan kadar kolesterol.
Diabetes mellitus tipe 2 ini disebut juga diabetes melitus tidak tergantung insulin. Diabetes melitus jenis ini merupakan jenis yang paling banyak terjadi, hampir 9 dari 10 penderita diabetes adalah diabetes tipe 2. Seseorang bisa menderita diabetes tipe 2 pada usia berapa pun, bahkan pada masa kanak-kanak.
Pada diabetes tipe 2, tubuh masih dapat memproduksi insulin tetapi insulin gagal melakukan tugasnya, sehingga glukosa tidak masuk ke dalam sel. Perawatan diabetes tipe 2 termasuk minum obat anti diabetes, mengonsumsi menu makanan sehat, melakukan aktivitas fisik secara teratur, mengonsumsi aspirin setiap hari (bagi kebanyakan orang), dan mengendalikan tekanan darah dan kadar kolesterol.
Pada penderita diabetes tipe 2, tubuh memproduksi insulin dengan jumlah makin sedikit secara periodik, oleh karena itu dilakukan peningkatan dosis obat atau mulai menggunakan insulin untuk menjaga diabetes agar tetap terkontrol dengan baik.
Kenali Diabetes Gestational
Diabetes gestational merupakan kondisi yang terjadi pada beberapa kasus kehamilan, yakni sekitar 1 dari 20 kasus kehamilan. Selama kehamilan, tubuh memproduksi insulin ekstra yang dihasilkan hormon agar melakukan tugasnya dengan baik.
Namun beberapa wanita gagal memproduksi insulin ekstra, sehingga mereka mendapatkan diabetes gestational. Diabetes Gestasional biasanya hilang bila kehamilan sudah berakhir. Namun wanita yang menderita diabetes gestational sangat mungkin untuk berkembang menjadi diabetes melitus tipe 2 di kemudian hari
Gejala Penyakit diabetes
Gejala kadar glukosa darah tinggi, meliputi rasa haus yang meningkat (polidipsia), peningkatan buang air kecil (poliuria), penglihatan kabur, mudah mengantuk, mual, menurunnya daya tahan tubuh, dan meningkatnya rasa lapar (polifagia).
Ketika kadar glukosa darah naik di atas 160-180 mg/dL, glukosa akan bocor hingga ke urin karena ginjal tidak sanggup menyaringnya. Ketika kadar glukosa dalam urine meningkat bahkan lebih tinggi, ginjal akan mengeluarkan air tambahan untuk mengencerkan glukosa yang berlebihan tersebut. Hal inilah yang membuat penderita diabetes melitus sering buang air kecil dalam jumlah besar (poliuria).
Mudah haus
Terlalu banyak buang air kecil akan menciptakan haus yang abnormal (polidipsia) karena kalori yang berlebihan hilang dalam urin, berat badan akan menurun. Untuk mengimbanginya, maka pasien dengan diabetes melitus akan sering merasa lapar berlebihan (polifagia).
Seseorang yang mengalami trias gejala poliuria, polifagia, dan polidipsia sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan apakah dirinya mengalami diabetes mellitus atau tidak.
Biasanya Pasien berusia 17 tahun dengan riwayat keluarga memiliki penyakit diabetes mellitus juga disarankan memeriksakan diri ke dokter untuk melakukan skrining diabetes. Pasien berusia 40 tahun ke atas juga disarankan untuk melakukan skrining diabetes melitus.
Penyebab diabetes melitus
Penyebab diabetes melitus tipe 1
Penyebab pasti diabetes mellitus tipe 1 belum diketahui, tetapi dapat dipengaruhi juga oleh peran sistem daya tahan tubuh (sistem imun). Sistem kekebalan tubuh yang seharusnya berfungsi melawan bakteri atau virus berbahaya malah menyerang dan menghancurkan sel-sel yang memproduksi insulin di pankreas. Hal ini membuat tubuh memiliki sedikit atau bahkan tanpa insulin, akibatnya gula menumpuk di aliran darah.
Diabetes tipe 1 diduga disebabkan oleh kombinasi kerentanan genetik dan faktor lingkungan, meskipun penelitian akan faktor-faktor tersebut masih belum jelas.
Penyebab diabetes melitus tipe 2
Pada diabetes melitus tipe 2, sel-sel tubuh mengalami resistensi terhadap aksi insulin sehingga pankreas tidak dapat membuat insulin yang cukup untuk mengatasi resistensi ini. Beberapa penyebab diabetes melitus tipe 2:
Usia - yang lebih tua dari 45 tahun
Kegemukan atau obesitas
Riwayat keluarga - memiliki ibu, ayah, kakak, atau adik dengan diabetes melitus
Ras / etnis tertentu
Memiliki bayi dengan berat lahir lebih dari 4.000 gram
Mengalami diabetes selama kehamilan (gestational diabetes)
Tekanan darah tinggi - 140/90 mmHg atau lebih tinggi. Kedua angka ini penting. Jika salah satu atau kedua angka tinggi, berarti tekanan darah tinggi
Kolesterol tinggi - kolesterol total lebih dari 240 mg/dL
Kurang aktivitas fisik - berolahraga kurang dari 3 kali seminggu
Kadar gula darah yang tinggi pada pemeriksaan sebelumnya
Memiliki kondisi kesehatan lain yang terkait insulin, seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS)
Memiliki riwayat penyakit jantung atau stroke
Setelah mengetahui beberapa penyebab yang memungkinkan seseorang mengidap diabetes mellitus, maka memperbaiki gaya hidup dan pola makan sangat dianjurkan. Hal ini untuk membantu menjaga kondisi kesehatan serta mengurangi gejala dan keparahan kondisi diabetes yang dialami.
Penyebab diabetes gestasional
Selama kehamilan, plasenta menghasilkan hormon untuk mempertahankan kehamilan. Hormon-hormon ini membuat sel-sel menjadi lebih tahan (resisten) terhadap insulin. Biasanya, pankreas akan merespons dengan memproduksi cukup insulin tambahan untuk mengatasi resistensi ini.
Tetapi terkadang pankreas tidak dapat melakukannya. Ketika hal ini terjadi, maka jumlah glukosa yang bisa masuk ke sel-sel tubuh menjadi terlalu sedikit dan kebanyakan yang tinggal di darah sehingga mengakibatkan terjadinya diabetes gestasional.
Diagnosis diabetes melitus
Untuk memastikan diabetes melitus perlu dilakukan anamnesis (tanya jawab) secara detail pada pasien terkait keluhan yang dialami, riwayat penyakit diri dan keluarga, riwayat penyakit dahulu yang pernah dialami hingga riwayat kebiasaan sehari–hari. Selain itu perlu dilakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui adanya gangguan fisik yang dialami meskipun pada beberapa pasien hal ini tidak ditemukan.
Selain anamnesis dan pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang sangat penting untuk menegakkan diagnosis. Beberapa pemeriksaan penunjang yang bisa dilakukan, antara lain:
1. Pemeriksaan kadar gula darah sewaktu (GDS)
2. Pemeriksaan kadar gula darah puasa (GDP)
3. Pemeriksaan kadar gula darah 2 jam post prandial (GDPP)
pemeriksaan kadar HbA1C
Pengobatan diabetes melitus
Pengobatan sederhana di Rumah
Untuk mengatasi diabetes melitus perlu dilakukan terapi non farmakologi berupa pengaturan diet dan juga peningkatan aktivitas fisik. Diet yang bisa dilakukan adalah pembatasan makanan tinggi karbohidrat terutama karbohidrat sederhana seperti gula, coklat, roti, serta membatasi makanan tinggi kolesterol seperti santan, gorengan, jeroan, maupun telur puyuh.
Sementara itu, makanan yang perlu ditingkatkan adalah makanan tinggi serat seperti sayur dan buah terutama apel. Namun beberapa buah yang tinggi gula dan lemak juga sebaiknya dibatasi seperti mangga, pisang dan durian. Peningkatan aktivitas fisik terutama dengan olahraga teratur sangat disarankan misalnya berenang, jalan cepat, dan bersepeda. Olahraga sebaiknya dilakukan teratur 30-45 menit tiap sesinya sebanyak 3-5 kali setiap minggu.
Pengobatan di rumah sakit
Untuk saat ini, satu-satunya cara pengobatan diabetes mellitus tipe 1 adalah dengan menggunakan suntik insulin. Terdapat beberapa jenis insulin, yaitu: insulin kerja panjang yang dapat bertahan satu hari, insulin kerja singkat yang bekerja 30-60 menit dan bertahan maksimal 8 jam, dan insulin kerja cepat bekerja 5-15 menit dan dipertahankan hingga 4-6 jam. Biasanya jenis-jenis insulin itu digunakan secara kombinasi.
Insulin diberikan dengan cara injeksi (suntikan) dan dapat dilakukan dengan dua cara. Yang pertama dengan menggunakan jarum dan alat suntik atau pena. Kedua, dengan menggunakan pompa insulin. Dokter dan perawat akan membantu dan mengajari untuk menggunakan alat-alat ini dengan baik sehingga nantinya bisa melakukan pengobatan secara mandiri.
Dibandingkan alat suntik jarum, pompa insulin sangat mudah digunakan, namun harganya relatif mahal. Alat ini biasanya lebih diutamakan untuk penderita yang sering mengalami hipoglikemia, suatu kondisi di mana kadar gula darah turun terlalu rendah.
Alternatif lain pengobatan diabetes melitus tipe 1 adalah transplantasi sel-sel pankreas yang memproduksi insulin (sel islet). Namun karena resikonya yang cukup tinggi, banyak penderita diabetes tidak menempuh cara ini.
Pengobatan diabetes melitus secara Alami adalah yag terbaik baca di penutup artikel ini bahwa ada obat mujarab OBAT diabetes MOSEHAT solusi terbaik untuk mengobati penyakit Diabetes dan penyakit lain yang telah banyak testimoni pengguna obat MOSEHAT. Untuk lebih jelasnya mengetahui kandungan obat herbal Mosehat akan dibahas diakhir paragraf tulisan ini.
Yang biasa dilakukan oleh penderita diabetes adalah dengan Terapi Insulin. Penderita diabetes yang menggunakan obat-obatan yang diberikan secara oral, kadang-kadang membutuhkan terapi tambahan berupa suntikan insulin. Jenis dan cara pemakaian suntikan insulin untuk penderita diabetes melitus tipe 2 sama dengan yang digunakan untuk penderita diabetes melitus tipe 1 yang sudah dijelaskan di atas.
Penyakit diabetes melitus adalah suatu penyakit yang harus mendapatkan penanganan serius. Penanganan yang tepat sejak tanda-tanda awal muncul, akan mencegah penyakit ini semakin memburuk dan menimbulkan komplikasi.
Komplikasi penyakit diabetes melitus
Penyakit Diabetes melitus yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan berbagai komplikasi penyakit kronis. Berikut adalah beberapa komplikasi yang bisa terjadi akibat diabetes:
1. Kerusakan pada syaraf (Neuropati)
Selain menyebabkan penyumbatan pembuluh darah, bisa juga terjadi kerusakan sel-sel saraf. Kadar gula darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kerusakan selubung syaraf. Gejalanya bisa berupa kesemutan atau terasa seperti terbakar pada ujung jari-jari tangan atau kaki. Jika dibiarkan akan menyebar ke bagian tubuh yang lain.
2. Kerusakan pada mata (Retinopati)
Kadar gula darah yang tinggi bisa menyebabkan pembuluh darah pada retina tersumbat, bocor atau munculnya pembuluh darah baru sehingga menghalangi cahaya sampai ke retina. Jika tidak segera ditangani bisa menyebabkan kebutaan.
Oleh karena itu, bagi orang-orang yang memiliki faktor resiko tinggi menderita penyakit diabetes disarankan untuk memeriksakan mata secara rutin. Hal ini dilakukan agar resiko terkena retinopati diabetik dapat terdeteksi secara dini, sehingga penanganan dapat segera dilakukan.
3. Penyakit pada ginjal (Nefropati)
Sama seperti organ lainnya, kadar gula darah yang tinggi dapat merusak proses penyaringan di organ ginjal. Apabila tidak diwaspadai dan ditangani secara serius bisa menyebabkan gagal ginjal.
4. Penyakit pada jantung dan stroke
Penderita penyakit diabetes memiliki resiko tinggi mengalami gangguan pada organ jantung dan otak. Resiko yang mungkin terjadi pada kesehatan jantung misalnya angina, yang terjadi karena aliran darah ke jantung terhambat. Stroke juga bisa terjadi karena aliran darah ke otak juga terganggu akibat penyumbatan pembuluh darah ke otak.
5. Risiko pada wanita hamil dan bayi
Jika tidak ditangani dengan baik, diabetes melitus bisa membahayakan kesehatan ibu dan janinnya. Berat bayi diatas normal di atas 4 kg (giant baby), penyakit jantung bawaan, kelainan sistem saraf pusat, dan cacat otot rangka adalah beberapa bahaya yang bisa dialami bayi jika penanganan penyakit ini tidak dilakukan dengan baik. Sindrom gangguan pernafasan, hyperbilirubinemia, hipoglikemia (gula darah rendah), diabetes melitus tipe 2, bahkan kematian bayi dalam kandungan juga bisa terjadi.
6. Gangguan Fungsi Seksual
Kerusakan pembuluh darah dan saraf akibat penyakit diabetes beresiko menyebabkan difungsi seksual, misalnya impotensi. Pada wanita, kerusakan saraf akan menurunkan tingkat kepuasan saat berhubungan intim. Untuk itu, penting untuk mengendalikan gula darah.
7. Berakibat Depresi Gangguan Pikiran
Penderita diabetes mellitus tipe 2 umumnya memiliki kecenderungan mengalami gejala depresi. Belum dapat diketahui apa yang menjadi penyebab kondisi iini terjadi, tetapi mungkin disebabkan oleh faktor psikologi karena efek metabolik yang terjadi dapat mempengaruhi fungsi otak. Hal ini juga bisa disebabkan karena pola makan yang buruk serta pengaruh pengobatan.
8. Luka yang terinfeksi
Ulkus diabetikum merupakan luka yang terjadi akibat adanya gangguan pada sistem saraf tepi, kerusakan struktur tulang kaki, maupun penebalan serta adanya penyempitan pembuluh darah. Gejala seperti yang terjadi pada penderita diabetes dapat berupa pembengkakan kaki, kemerahan, serta iritasi.
Untuk kondisi diabetes mellitus tipe 1 tidak bisa dicegah. Namun untuk diabetes melitus tipe 2 dapat dicegah dengan cara:
# Menjaga pola hidup sehat berupa mengurangi makanan tinggi karbohidrat dan lemak
# Meningkatkan asupan makanan tinggi serat
# Meningkatkan aktivitas fisik dengan bberolahraga teratur 30–45 menit sehari sebanyak 3-5 kali per minggu
# Menurunkan berat badan berlebih
Obat Alami Diabetes MOSEHAT
Bahan alami Mujarab manjur sesuai penelitian para ahli yang memegang peranan paling penting adalah ekstrak Daun kelor mosehat. ekstrak Daun kelor mosehat yang sangat membantu menurunkan kadar gula dan membantu pankreas bekerja dengan baik, juga melapisi usus agar tidak menyerap glukosa dari makanan, Ekstrak Daun kelor dari mosehat menghilangkan segala efek samping dari diabetes dengan cepat, seperti lemas, kaki sakit, luka tidak sembuh, dan lain-lain, dan formula mosehat mengembalikan kebugaran, mengembalikan kerja organ tubuh secara alami, dan mempertahankan kesehatan tubuh.
Mosehat bisa didapatkan di MARKETPLACE kesayangan Anda
Mosehat memiliki Keajaiban istilah latin Moringa herbal ekstrak Daun kelor pilihan tumbuhan alami. Ulasan Ringkas obat herbal Mosehat
Memiliki Banyak Kandungan Nutrisi.
Mampu Menangkal Radikal Bebas.
Mampu Melawan Inflamasi dan Menurunkan Kadar Gula.
Mampu Menjaga Sistem Kekebalan Tubuh Terutama Jantung.
Membantu Kesehatan Otak dan Hati.
Mengandung Antimicrobial dan Antibacterial.
Mampu Mempercepat Penyembuhan Luka
Komposisi Alami Obat MOSEHAT : Ekstrak Moringa Oleifera (Ekstrak Daun Kelor), Ekstrak Nigella Sativa (Habbatussauda), Ekstrak Propolis. Mosehat adalah formulasi jamu tetes modern yang secara higienis tetap alami kerna menggunakan teknologi terbaik menjadi solusi keluhan kesehatan warga Indonesia.
Kandungan alami herbal ekstrak daun kelor pilihan sebagai bahan pilihan utama Mosehat, sudah teruji secara klinis menurut para ahli herbal moringa memiliki banyak sekali manfaat ajaib dan mujarab sebagai solusi kesehatan dan nutrisi herbal dipersembahkan untuk masyarakat Indonesia.
Daun kelor memiliki banyak kandungan nutrisi seperti vitamin, mineral, dan asam amino. Daun kelor banyak mengandung vitamin A, C, dan E. Tak hanya itu daun kelor juga memiliki kandungan kalsium, potasium, dan protein yang berguna bagi kesehatan tubuh, bukan hanya ekstrak daun kelor saja adanya formula tambahan dari Habbatussauda serta Propolis menjadikan Mosehat sebagai jamu tetes modern yang memiliki banyak manfaat bagi tubuh dengan tujuan kerja organ tubuh kembali normal.
Mosehat Herbal Alami dari tumbuhan daun kelor sebagai solusi untuk berbagai macam masalah penyakit dan untuk menjaga anti bodi kesehatan. Hasil terbaik ekstrak mosehat menjadi jawaban untuk Mengatasi semua masalah kesehatan dan keluhan penyakit hanya dengan satu SOLUSI yaitu MOSEHAT solusi terbaik untuk mengobati penyakit.
Aturan Pakai Obat MOSEHAT:
Teteskan mosehat 8-10 tetes ke dalam 50ml air (saran air hangat) kemudian diaduk hingga larut (Menggunakan Sendok Plastik / Kayu)
Cara Pemakaian Herbal mosehat : – Untuk menjaga kesehatan sebagai Booster daya tahan tubuh : 3 x Sehari. – Untuk mengobati penyakit yang di derita : 3-5x Sehari.
Obat Mosehat Membantu mengobati : Polip, Amandel, Batu Empedu, Miom, Haid Tidak Teratur, Liver, Penuaan Dini, Hepatitis A, B, danC, Cacingan, Kolesterol, Asam Urat, Diabetes, Vertigo, Osteoporosis, Jantung, Darah Tinggi, Stroke, Sinus, Rematik, Gizi Buruk, Mata Minus, Sering Lupa, Menopouse, TBC, Anti Kanker, dll. Penyakit ini telah dibuktikan oleh pengguna mosehat.
Baca juga : OBAT Asam Urat MOSEHAT solusi terbaik untuk mengobati penyakit Asam Urat
Aturan Pakai Obat MOSEHAT:
Teteskan mosehat 8-10 tetes ke dalam 50ml air (saran air hangat) kemudian diaduk hingga larut (Menggunakan Sendok Plastik / Kayu)
Cara Pemakaian Herbal mosehat : – Untuk menjaga kesehatan sebagai Booster daya tahan tubuh : 3 x Sehari. – Untuk mengobati penyakit yang di derita : 3-5x Sehari.
Obat Mosehat Membantu mengobati : Polip, Amandel, Batu Empedu, Miom, Haid Tidak Teratur, Liver, Penuaan Dini, Hepatitis A, B, danC, Cacingan, Kolesterol, Asam Urat, Diabetes, Vertigo, Osteoporosis, Jantung, Darah Tinggi, Stroke, Sinus, Rematik, Gizi Buruk, Mata Minus, Sering Lupa, Menopouse, TBC, Anti Kanker, dll. Penyakit ini telah dibuktikan oleh pengguna mosehat.
Baca juga : OBAT Asam Urat MOSEHAT solusi terbaik untuk mengobati penyakit Asam Urat
Mosehat bisa didapatkan di Tokopedia Shopee Buka lapak dll
Sumber Artikel :
1. Wikipedia "Diabetes Melitus"
2. MOSEHAT.ID
Sumber Artikel :
1. Wikipedia "Diabetes Melitus"
2. MOSEHAT.ID