Harapanku Untuk PLN

Visi PLN 2015 dan Harapanku pada PLN di masa depan

2 Agustus 2010, itulah hari yang bersejarah bagi warga kampung Cisuren Cicemet, Desa Sirnaresmi Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi. Pasalnya, pada tanggal itulah 15 keluarga di kampung ini bisa melihat lampu pijar di dalam rumahnya bersinar untuk pertama kalinya. Ini adalah kali pertama bagi 15 kepala keluarga warga kampung Cisuren tersebut dapat menikmati listrik sejak 65 tahun Indonesia merdeka, dan listrik tersebut bukan dari PLN, melainkan dari pembangkit listrik pikohidro hasil swadaya warga dengan dibantu oleh beberapa lembaga sosial.

Itulah sekelumit kisah nyata yang menjadi tamparan keras sekaligus menjadi sebuah tantangan bagi PLN untuk membuktikan kapasitasnya sebagai perusahaan penyedia tenaga listrik di negeri ini. Terlebih dengan Visi PLN yang ingin mengaliri Listrik Seluruh Indonesia pada tahun 2015, sebuah visi yang tentunya sangat mulia namun juga tak mudah untuk diwujudkan sendirian, karena untuk mencapai visi tersebut, diperlukan dukungan kuat dari pemerintah serta sinergi yang berkesinambungan dari masyarakat.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdnBYlAXi7zJmjiomwWoRTt1gCRRyRexF5KDaHv3XbSilSLy1WFRO8jeFT-nz7-PlHfqDfNIlqHBLMHao3idrn39U-ZPQVlQBeSkaPSqHpLchIc45fAU-A7RJpyC_SasAAk4IUS0afph0/s1600/Gambar+3.jpg
Dukungan Pemerintah dan Masyarakat merupakan amunisi terbaik untuk mencapai keberhasilan PLN dalam menjalankan program-programnya (plnbersih.com)

Akankan mereka akan terus berada dalam kegelapan?
Ya, Listrik bagi sebagian rakyat Indonesia memang masih dianggap sebagai sesuatu yang mewah, bayangkan saja, dari sekitar 234,2 juta penduduk Indonesia atau sekitar 51 juta kepala keluarga, baru sekitar 39 juta kepala keluarga yang menjadi pelanggan PLN, itu artinya masih ada lebih dari 12 juta kepala keluarga Indonesia yang belum bisa menikmati listrik dari PLN [data data Kementerian PU tahun 2009].

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisDP_vupRgp6b4UyvH_gONqsf-XiGZtfh3HP4pQ-mkZ8Hf5DxvPfsJkPEVudRII60988Romm-52xyOgcko8omOyZEjZMjCAPXXyH80n90PmQOcvYNDUOY98MZtCv0Vrx5DZaEBUyD_n8U/s1600/Gambar+2.jpg

Hal itulah yang menjadi dorongan bagi PLN untuk bisa mewujudkan impian mengaliri listrik seluruh Indonesia pada tahun 2015 yang sekaligus bertepatan dengan hari Ulang tahun kemerdekaan Indonesia yang ke 75.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibhZh1T6vaDYfX5VA9haMJICznFE-ACnaQv9ywsNHkCYQbf__uPteDWAtPfAyX9QOw3ZNwR2Rs7dmuuHAfdFxmtgLbe6opRviTs9GyMuo_bx-Opx3JbSoIJS0pnVnM7k-A-MUg-lj1DUM/s1600/Gambar+6.jpg
Jangan khawatir nak, kelak tahun 2015, lampu teplokmu itu akan digantikan dengan lampu neon, jadi kau bisa lebih jelas mengerjakan PR matematikamu (Metrosiantar.com)

Dan tentunya, sudah banyak upaya yang dilakukan oleh PLN untuk mewujudkan impian tersebut, salah satu upaya terbesar untuk mewujudkan visi tersebut adalah dengan Program Listrik Masuk Pedesaan (Polindes) yang pada tahun 2011 lalu telah berhasil meningkatkan rasio elektrifikasi di Indonesia menjadi 72,95 persen, tentunya hal ini merupakan bukti nyata betapa PLN benar-benar serius untuk menerangi Indonesia.

Listrik bukan sekedar lampu
Fasilitas listrik memang selama ini lebih identik dengan penerangan, mungkin inilah sebabnya muncul istilah mati lampu, dan bukan mati listrik. Padahal lebih dari itu, listrik merupakan faktor utama untuk menuju tingkat melek teknologi, industri serta ekonomi ke arah yang lebih maju. Bahkan pada kondisi tertentu, listrik memegang peranan penting dalam stabilitas nasional.

India pernah membuktikan hal ini, pemadaman listrik selama 2 hari di India beberapa waktu lalu karena krisis listrik (dikenal sebagai Blackout India) telah membuat ekonomi India lumpuh, bayangkan, pemadaman yang hanya 2 hari itu menyebabkan Layanan kereta api lintas negara berhenti, lalu-lintas di jalan raya macet total, tidak bergerak sama sekali karena lampu lalu lintas tidak berfungsi, orang-orang harus bekerja tanpa menggunakan AC pada suhu diatas 32 derajat Celcius, selain itu, kegiatan ekport-import otomotif India dengan beberapa negara terpaksa ditunda, dan bahkan Pemadaman besar ini juga menyebabkan perombakan kabinet dimana Shinde kini digeser ke posisi menteri dalam negeri, dan posisinya diisi oleh Veerappa Moily.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGY8jQutkTZlmyjCrpjXEb0Sm_SnTPBe6gLOlD7QdhNiiHcgbtqcQMfNxQDhtUqj6Jbuc6BsnwcGyyGwrnwuI1m1B-_uUDR4wrJgSYlcMA4cqsaQ_87NDgMKDDGzwawJ5tW89_H2b43yI/s1600/Gambar+5.jpg
Pemadaman listrik di India membuat Ekonomi lumpuh (businessweek.com)

Haha. betapa dahsyatnya pengaruh listrik dalam kegiatan ekonomi dan industri.

So, Tentu saja PLN tidak akan membiarkan pemadaman besar-besaran seperti di India itu terjadi di Indonesia. Karena itulah PLN terus berbenah dan berusaha agar menjadi Perusahaan Penyedia listrik nasional yang baik, kompeten, dan terpercaya.

PLN mulai berbenah dari diri sendiri
Tak mudah mewujudkan mimpi menerangi seluruh Indonesia di tahun 2015 bila tidak dimulai dari internal PLN sendiri, oleh karena itulah pada momentum hari listrik nasional ke 67 tanggal 27 Oktober 2012 tahun ini, PLN mencanangkan program PLN Bersih, dimana salah satu tujuan program ini adalah menuju komitmen PLN untuk menjalankan praktek penyelenggaraan korporasi yang bersih dan bebas dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme, sekaligus menegakkan Good Corporate Governance (GCG) dan anti korupsi dalam penyediaan tenaga listrik bagi masyarakat. PLN berkehendak kuat untuk membangun sistem yang baik dan bisa menangkal praktek korupsi. Jika sistem yang baik itu bisa dibangun dan berjalan dengan baik pula, maka akan bisa menangkal praktek-praktek korupsi.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiV94mf4KqFmjwrg6PLCtYQcH8hrB7dV3Fz5rOT2lETHKdUSKcxgjy2B5rbu2LvRrE6DIOxridBADptIPPwfzxeI5Z8VLkTYfFRVJb-wBgm-0CpopSbBqU_FI6Oi46T4m2LGaSVzO0npvY/s1600/Gambar+4.jpg

Langkah ini tentu saja sangat perlu untuk didukung, mengingat selama ini, stigma masyarakat pada perusahaan-perusahaan BUMN cenderung buruk, karena itulah dengan langkah itu, diharapkan akan meningkatkan rasa kepercayaan masyarakat pada PLN, sehingga terjalin sinergi yang kuat antara Masyarakat dan PLN. Dan jika sinergi antara Masyarakat dan PLN sudah terbentuk dengan baik, maka akan sangat mudah untuk mewujudkan visi menerangi Indonesia 100% di tahun 2015.

Masih banyak yang perlu dibenahi
Selain pembenahan internal, PLN juga masih mempunyai banyak PR, hal ini karena sangat kompleksnya masalah listrik di negara kita ini, mulai masalah pemerataan, pemadaman bergilir, sampai masalah sumber daya listrik. Karena itulah dukungan masyarakat mutlak diperlukan.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMe-L4WA0nvA-kWNDoGIqJZE18olY4C9f3qZwg0M87mx_lcG9s-ZzFbmxRRky2vs2RCN67-pRPlCuvWADWaKGYKDHEmEtLFqHZioGJ3Rr-tBLRha8sVVVzOiwsPfkBeZ_aczHDtx_MCl0/s1600/Gambar+1.jpg
Gambar asli ngambil dari Medanmagazine.com

Harapanku untuk PLN
Sebagai warga negara Indonesia yang baik dan tidak sombong, serta sebagai salah satu pengguna listrik PLN, saya tentunya juga ingin ikut bersinergi dengan PLN. Yah, walaupun saya tidak bisa ikut membantu PLN secara langsung (kecuali dengan membantu membayar iuran listrik secara teratur dan tidak telat), tapi walau begitu, tentu tidak ada salahnya jika saya punya banyak harapan pada PLN di masa depan.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJZFsPiDGED1hafh-x0wEUj_oQ5wVYNsykhd8Bxr_TV402Uo6GUrZ8AiMUEDhnNFiyJekK5IVl9F4aabd_OVcsw80UiGNS7poHsL3KuwFDRf0fhbBCS8x1-Dw1QvHGwrtZRPRLSwghC34/s1600/Gambar+7.jpg
Gambar ngambil dari Watnyus.com

Berikut ini adalah beberapa harapan saya pada PLN, beberapa mungkin terlalu muluk, tapi namanya juga harapan, berharap bisa Ya, dan berharap bisa tidak.

  1. Harapan saya yang pertama dan yang paling utama tentu saja agar PLN segera merealisasikan proses percepatan pemasangan listrik di seluruh Indonesia tanpa terkecuali, sehingga tidak ada istilah "belajar pake teplok" di Indonesia.
  2. Saya berharap, PLN mengoptimalkan berbagai sumber daya listrik yang ada di Indonesia, terutama untuk pemanfaatan listrik tenaga air, karena negeri kita tercinta ini punya potensi aliran sungai sebanyak 7.219 batang sungai, dan baru sekitar 0,5% saja yang dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. Selain itu, saya juga merasa PLN perlu memaksimalkan tenaga surya sebagai tenaga pembangkit, mengingat tenaga surya adalah tenaga yang tak terbatas.
  3. Saya berharap, PLN menurunkan tarif dasar listrik untuk pengguna ekonomi menengah ke bawah.
  4. Saya berharap, biaya tambah daya listrik pada kisaran 220, 450, dan 900 VA bisa digratiskan atau minimilkan diturunkan, karena selama ini saya melihat, animo penggunaan listrik masyarakat Indonesia kelas menengah kebawah makin besar, namun masih terhalang tingginya biaya kenaikan daya.
  5. Saya berharap, fasilitas serupa listrik pintar agar bisa dinikmati juga oleh semua pelanggan PLN tak terkecuali, baik pelanggan pascabayar maupun prabayar, jadi pelanggan PLN yang belum memakai fasilitas listrik berbasis pulsa juga bisa mengecek jumlah pemakaian setiap saat melalui sms, jadi kalo di perbankan ada yang namanya SMS banking, maka di dunia PLN saya harap juga akan muncul istilah SMS Electricing.
  6. Saya berharap pelaksanaan GCG (Good Corporate Governance) di tubuh PLN bisa diaplikasikan pada semua level, termasuk di level pegawai terendah. Karena selama ini, sudah bukan rahasia umum lagi jika banyak terjadi pungutan liar di kalangan petugas PLN, dan sebaiknya PLN juga menerapkan sistem Whistle blowing yang ketat di semua level pekerja.
  7. Saya berharap, PLN bisa menjalin kerjasama dengan perusahaan seluler agar para pengguna bisa membeli token (voucher listrik isi ulang) di tempat jual pulsa biasa, jadinya pulsa listrik dan pulsa seluler punya nilai sama, karena berdasarkan pengalaman, saya banyak mendengar keluhan warga (terutama yang tak punya akun rekening) yang kesulitan membeli pulsa listrik, apalagi jika di malam hari. 

Yah, mungkin hanya itulah sekelumit harapan saya, mungkin terdengar sangat muluk, tapi saya percaya, jika itu demi kemajuan bangsa ini, saya yakin PLN pasti akan mengusahakannya.
Next Post Previous Post